Simpulan Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta

Wayang kulit adalah budaya indonesia yang memiliki ke unikanya sendiri. seiring perkembangan zaman banyak budaya nusantara yang ikut berkembang atau berinovasi termasuk figur kayon wayang kulit purwa gaya surakarta, seperti awal terbentuknya figur kayon di surakarta adalah geni dadi sucining jagat pada tahun 1522M sampai figur kayon gapura yang pertama kali ditemukan pada tahun 1856M. Topik  tersebut menjadi topik yang dibawakan oleh bapak Pandu Pramudita dalam ujian terbuka untuk promosi doktor. 

Metode yang digunakan untuk topik tersebut adalah topik fenomelogi dengan lokus penelitian material figur kayon gaya surakarta, yang didukung dengan data oral dari informan penelitian. Untuk struktur bidang figur kayon terdapat 3 tataran:

1. Pucukan

2. Genukan dan lengkeh

3. Palemahan

Sedangkan dari berbagai macam ukuran kayon, bidang ukuran yang ideal untuk kayon menggunakan teori golden ratio yang menunjukan bahwa hasil akhir bentuk ideal kayon dibentuk dari perbandingan 13:7. selain itu, Inovasi bentuk figur kayon pada wayang kulit purwa gaya surakarta terjadi karena seniman mengalami pengalaman estetis dan pengalaman artistik sehingga memunculkan dialektika bentuk figur kayon. yang artinya menurut saya, setiap seniman memiliki pengalaman estetis dan pengalaman artistik masing-masing sehingga hal tersebut dapat memunculkan figur baru kayon.

Jadi dapat disimpulkan bahwa inovasi bentuk figur kayon wayang kulit purwa gaya surakarta terjadi karena para seniman mengalami nilai atau pengalaman astetis dan artistik serta memahami nilai filosofis pada bentuk figur kayon dan menghasilkan bentuk atau figur baru kayon wayang kulit purwa gaya surakarta.

Komentar